skip to Main Content
Satu Data ASN, Wujud Transformasi Manajemen SDM ASN Menuju Sistem Digital

Satu Data ASN, Wujud Transformasi Manajemen SDM ASN Menuju Sistem Digital

Batam – Humas BKN, “Satu data ASN adalah wujud transformasi manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) menuju sistem digital”. Pernyataan tersebut disampaikan Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana pada acara Rapat Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Paguyuban, pada Jumat (3/12/2021) di Batam, Kepulauan Riau. Rapat kerja bertemakan Sinergi Langkah Percepatan Reformasi Birokrasi dalam Mendukung Prioritas Kerja Presiden, dibuka oleh Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo dan dihadiri oleh Wali Kota Batam, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Satu Data ASN, Wujud Transformasi Manajemen SDM ASN Menuju Sistem DigitalDalam rapat kerja tersebut Bima menuturkan bahwa satu data ASN bertujuan untuk meningkatkan data yang terstandar, akurat, terpadu dan berkualitas serta dilengkapi dengan metadata. Data tersebut didiseminasikan dalam satu portal secara elektronik. Data dengan kualitas tinggi dan terintegrasi dibutuhkan untuk mendukung terbitnya kebijakan pemerintah yang berkualitas di bidang manajemen ASN. “BKN selaku pengelola data kepegawaian nasional bertanggung jawab untuk mewujudkan satu data kepegawaian yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagi pakaikan antarinstansi pusat dan instansi daerah,” tambah Bima.

Satu Data ASN, Wujud Transformasi Manajemen SDM ASN Menuju Sistem DigitalMendukung pernyataan Bima, Kepala LAN Adi Suryanto mengungkapkan bahwa adanya aplikasi MySAPK membantu LAN dalam mendapatkan informasi mengenai data ASN. “Data yang terdapat dalam MySAPK dapat menjadi tambahan informasi di dalam data kami untuk mengetahui data CPNS yang belum mengikuti atau mendapatkan Pelatihan Dasar (Latsar),” ungkapnya. Digitalisasi manajemen ASN yang dilakukan BKN melalui SIASN, Simpegnas, dan MySAPK akan berdampak langsung terhadap perbaikan layanan yang diberikan kepada 4,1 juta ASN di 54 Kementerian Lembaga, 34 Provinsi dan 486 Kabupaten Kota. Terlebih pada tahun 2022, BKN akan mendorong MySAPK menjadi Super Apps di mana keuntungan yang akan didapatkan oleh ASN yakni banyak hal terkait informasi data ASN dapat diakses hanya melalui satu genggaman.wik

Back To Top