skip to Main Content

Menimba Ilmu bersama BKN

Puji syukur saya ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat-Nya saya diberi kesempatan untuk bisa bergabung dengan keluarga baru di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Saya mengikuti Kegiatan Pelatihan Kerja Lapangan (PKL)/ magang sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi saya di Kalbis Institut. Awalnya, saya memang sudah mengetahui bahwa BKN sebagai kantor pusat kepegawaian di Indonesia. Dan saya mendapatkan informasi bahwa di kantor tersebut memberikan kesempatan bagi para siswa/i dan mahasiswa yang ingin menjalankan PKL. Dan pada akhirnya saya bersama teman saya mencoba untuk memasukkan lamaran magang ke kantor tersebut.

Di sini kami dilayani oleh para pegawai BKN dengan sangat ramah dan santun, tanpa melihat status kami sebagai mahasiswa/i yang baru dan ingin belajar. Prosedur yang dilaksanakanpun tidak dipersulit. Pihak BKN memberikan instruksi mengenai prosedur pelamaran magang di kantor tersebut. Mulai dari memasukkan dokumen-dokumen yang diperlukan, lalu kemudian melakukan interview bersama Bapak Arif selaku Kasubag TU dan yang mengurusi mengenai penerimaan calon pelaksana PKL. Dan pada akhirnya penentuan diterimanya pelamar untuk bergabung di BKN serta waktu pelaksanaan PKL.

Saya beranggapan bahwa BKN itu sebagai institusi pemerintahan yang mana orang-orang di dalamnya adalah pegawai-pegawai yang memiliki tingkat keseriusan yang tinggi dalam hal pekerjaan. Tetapi, pada kenyataannya pegawai BKN di Biro Humas sangat ramah dan bersahabat. Sebelum bekerja, para pelaksana PKL diberi arahan atau yang sering dikenal dengan istilah mentoring dengan tujuan agar pelaksana PKL bisa menyesuaikan pekerjaan yang diberikan dan meminimalkan kesalahan dalam bekerja.

Dalam menjalanakan kegiatan PKL ini, saya bersama dengan teman-teman lainnya mengikuti aturan-aturan yang berlaku bagi para pegawai. Mulai dari cara berpakaian yang sopan, masuk kantor tepat pada pukul 08.00  WIB dan pulang pada pukul 16.00 WIB kecuali pada hari Jumat yang masuk pada pukul 07.30 WIB sampai 16.30 WIB. Saya ditempatkan pada Biro Humas sesuai dengan jurusan saya pada perkuliahan yaitu jurusan Public Relation, bagaimana bekerja dengan baik dalam menjalin hubungan dengan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder). Setiap pelaksana PKL mendapatkan seorang Mentor dan saya mendapatkan seorang mentor bernama Bapak Berry. Beliau sangat open dan asik memberikan arahan. Arahan yang diberikan mudah dipahami dan dimengerti.

Pegawai yang lainnya juga sangat welcome dalam mengajarkan saya untuk menjalankan tugas yang diberikan. Dalam bekerja tidak harus terlalu serius, tetapi harus pintar memahami suasana dan kondisi. Ada saatnya kita bekerja sambil bercanda agar tetap rileks dan tidak kaku tapi ada saatnya juga kita harus serius dalam menjalankan pekerjaan yang diberikan. Di Biro Humas banyak pegawai yang bersahaja, namun tidak bisa disebutkan satu per satu. Ada pula Bapak yang sering bersenda gurau namanya Pak Gandi, jika beliau sudah berkutik maka hampir seisi ruangan akan tertawa. Pak Kis yang perhatiannya bikin rindu perhatian orangtua sendiri, ada Pak Didik, Ibu Desy, Ibu Rita, Ibu Ester dan masih banyak lagi tim dari Biro Humas yang memberikan dan berbagi ilmu kepada saya. Dan Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas ilmu yang diberikan kepada saya.

Berhubung karena saya berasal dari keluarga yang berlatar belakang PNS, maka banyak istilah yang selama ini saya hanya dengar dan sekarang saya bisa mengetahui istilah-istilah tersebut berkat ilmu yang saya dapatkan selama PKL. Dan menariknya lagi, pihak BKN memudahkan saya karena saya diberi keringanan untuk tetap menjalankan aktivitas kampus selama menjalankan PKL. Oleh karena itu, semua urusan baik urusan PKL maupun urusan yang ada di kampus tetap dapat dihandle dengan baik.

Senang sekali rasanya mendapatkan perlakuan yang baik dari para pegawai BKN, ilmunya yang bermanfaat dan pengalaman yang tentunya akan sangat membantu untuk diterapkan di dunia kerja kelak. Sekali lagi terima kasih BKN.

98124
Cita Suci Aulia (mahasiswi Public Relation Kalbis Institute)
Back To Top