DWP BKN Peringati Hari Kartini dan Pendidikan Nasional Tahun 2025 Melalui Berbagai Kegiatan Sosial
Jakarta – Humas BKN, Dharma Wanita Persatuan Badan Kepegawaian Negara (DWP BKN) menginisiasi berbagai kegiatan sosial untuk memperingati Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025. Mulai dari aksi sosial berupa Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pencegahan Stunting terhadap anak-anak PAUD Binaan Nur Al-Falah di Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Webinar parenting bertema Menjadi Orang Tua Bijak di Era Digital, dan Lomba Busana Wastra Nusantara, sekaligus peluncuran Pojok DWP.
Ketua DWP BKN Ninuk Triyanti Zudan menyatakan Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum yang tepat bagi seorang perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan hak yang sama dengan laki-laki atas akses pendidikan dan kesejahteraan disamping kodratnya sebagai seorang istri dan ibu. “Momentum ini menjadi pengingat bahwa Ibu juga seorang pendidik, yaitu madrasah pertama bagi anaknya. Peluncuran “Pojok DWP” yang dilakukan hari ini, diharapkan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi perempuan di BKN,” ucap Ninuk kepada peserta yang hadir pada acara peluncuran sekaligus webinar parenting, Kamis (08/05/2025) secara luring dan daring.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto menilai adanya peringatan Hari Kartini menunjukan Wanita bukan orang kedua, Wanita bisa menjadi pemimpin. “Kalau kita lihat, keberhasilan seorang laki-laki pasti ada doa di balik itu, yaitu istri sehingga kita tidak boleh melupakan peran istri dalam menunjang karier suami. Ini merupakan cerminan betapa peran istri sangat menentukan bagaimana keluarga itu akan dibawa. Seorang anak apakah akan menjadi orang baik atau tidak itu tergantung Pendidikan yang diberikan oleh keluarga itu, terutama Pendidikan pertama dari seorang ibu,” jelasnya.
Senada dengan Wakil Kepala BKN, Praktisi Mindful Parenting Melly Kiong selaku narasumber webinar parenting, menjelaskan bahwa rumah tangga merupakan sel terkecil dalam sebuah negara dimana peran ibu sangat penting dalam keluarga. “Untuk itu, kita harus meningkatkan kualitas perempuan. Apa yang diperjuangkan oleh R.A Kartini adalah kemampuan bagaimana seorang perempuan dalam mengambil keputusan. Perempuan harus memiliki kecerdasan untuk mampu mengambil keputusan sehingga perempuan harus mendapat kesetaraan dalam Pendidikan yang saat itu hanya didapat laki-laki,” jelasnya.
Penulis: mia
Foto: sam
Editor: des




