Upacara Peringatan Ke-80 Hari Lahir Pancasila Komitmen BKN Terhadap Asta Cita dan Penguatan Ideologi Kebangsaan
Jakarta – Humas BKN, Dalam rangka peringatan ke-80 Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2025, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyelenggarakan Upacara Bendera yang diikuti oleh pegawai ASN di BKN, Senin (02/06/2025) di seluruh Kantor BKN se-Indonesia. Upacara ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Utama BKN, Imas Sukmariah yang bertindak sebagai inspektur upacara mewakili Kepala BKN. Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini mengusung tema nasional Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya, dimana peringatan ini tidak hanya menjadi momen seremonial melainkan juga sarat makna kebangsaan yang merefleksikan arah pembangunan nasional ke depan.
Upacara ini menjadi momentum pengingat bahwa Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi juga landasan hidup yang harus diaktualisasikan secara konsisten dalam kebijakan dan praktik keseharian aparatur negara. BKN sebagai institusi pemerintah yang bertanggung jawab dalam pembinaan manajemen ASN nasional, menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam menyemai nilai-nilai Pancasila di lingkungan birokrasi dan pelayanan publik.
Dalam sambutannya, Imas menekankan bahwa arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045 tidak hanya bertumpu pada kemajuan fisik dan ekonomi semata, melainkan juga harus berlandaskan pada penguatan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Hal ini tercermin dalam penetapan Asta Cita sebagai 8 (delapan) agenda prioritas nasional oleh pemerintah. “Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia,” imbuhnya.
Ia mengingatkan bahwa memperkokoh ideologi Pancasila sejatinya berarti menegaskan bahwa pembangunan bangsa harus selalu bertumpu pada nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. “Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila juga semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang secara langsung mengancam kohesi sosial dan keutuhan bangsa,” pesannya.
Sebagai bagian dari upaya penguatan ideologi Pancasila sebagai arah pembangunan nasional, seluruh elemen bangsa dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai dimensi kehidupan masyarakat. “Melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk menghadirkan kembali nilai-nilai Pancasila secara nyata, mulai dari dunia pendidikan yang membentuk karakter bangsa, birokrasi yang melayani dengan adil dan transparan, sistem ekonomi yang menyejahterakan seluruh rakyat, hingga ruang digital yang etis dan menjunjung tinggi semangat toleransi,” imbaunya.
Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun sendiri ini turut tergambar kuat dalam simbol Garuda Pancasila yang ditampilkan dalam format tegas dan dinamis mewakili karakter bangsa Indonesia yang tangguh, terbuka terhadap perkembangan global, namun tetap berpijak pada akar budaya dan jati diri nasional. Semangat gotong royong, kesederhanaan sosial, keteladanan pemimpin, serta peneguhan etika penyelenggaraan negara menjadi nilai-nilai utama yang ditekankan dalam upacara kali ini. Selain itu, peringatan ini juga menjadi pengingat pentingnya membangun kemandirian ekonomi dan pendidikan berkarakter dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Penulis: aa
Foto: aa/kis
Editor: des




