Kandidat JPT Madya BKPM Hadapi Proses Asesmen BKN
Jakarta – Humas BKN, Sebagai rangkaian proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT), para kandidat pengisian JPT Madya di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menghadapi tahap penilaian potensi dan kompetensi manajerial dan sosial kultural melalui asesmen Badan Kepegawaian Negara (BKN). Terhitung 18 kandidat akan mengikuti proses asesmen dari unit Pusat Penilaian Kompetensi ASN BKN selama 3 (tiga) hari ke depan, yakni mulai 15 s.d 17 Desember 2025, di Gedung Assessment Center BKN Pusat, Jakarta.
Asesor Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) Ahli Utama BKN, Wakiran, menyampaikan bahwa pelaksanaan penilaian manajerial dan sosial kultural ini berpedoman pada Peraturan BKN Nomor 26 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi ASN. Sementara untuk standar kompetensi yang diberlakukan sesuai dengan PermenPANRB Nomor 38 Tahun 2017 dan PermenPANRB Nomor 3 Tahun 2020.
“Penilaian potensi dan kompetensi ini dilaksanakan sesuai regulasi, menggunakan standar PermenPANRB dengan metode assessment center yang mencakup berbagai simulasi, dan hasilnya menjadi rekomendasi dengan bobot maksimal 25 persen dari keseluruhan proses seleksi terbuka JPT Madya,” ujar Wakiran, Selasa (16/12/2025). Metode penilaian yang digunakan meliputi assessment center dengan sejumlah alat ukur dan simulasi, antara lain analisis kasus, Leaderless Group Discussion (LGD), wawancara berbasis kompetensi, presentasi, serta tes psikometri.
Dari pihak instansi, Sekretaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Sekretaris Utama BKPM, Mohammad Rudy Salahuddin, menyampaikan bahwa penilaian manajerial dan sosial kultural ini merupakan bentuk komitmen kementeriannya dalam mendorong pengisian JPT Madya secara terbuka dan transparan, sekaligus memastikan kualitas kepemimpinan yang adaptif terhadap dinamika masyarakat. “Melalui penilaian manajerial dan sosial kultural ini, kami berharap mendapatkan gambaran utuh kepemimpinan strategis, dan kemampuan peserta dalam merespons dinamika sosial sebagai dasar penetapan pimpinan tinggi madya secara terbuka dan transparan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada BKN atas fasilitasi pelaksanaan asesmen yang profesional dan independen. Ia menyebut hasil penilaian ini dapat menjadi tolok ukur objektif dalam menentukan sosok pimpinan yang tepat untuk menduduki JPT Madya di lingkungan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
BKN sendiri sebagai instansi pembina manajemen ASN memfasilitasi pelaksanaan asesmen dengan standar dan metode yang terukur untuk memastikan kualitas kepemimpinan strategis di lingkungan instansi pemerintah. Tujuannya agar proses pengisian JPT menjaring kandidat yang berintegritas, kompeten secara manajerial, serta memiliki kepekaan sosial kultural dalam mendukung pelaksanaan kebijakan strategis nasional.
Penulis/foto: bp
Editor: des

