Kebijakan BKN ProASN Patahkan Persepsi “Naik Jabatan Karena Kedekatan”
Para peserta ProASN di Pemkab Halmahera menyampaikan antusiasmenya terhadap penerapan sistem merit. Salah satunya, Balgis Assagaf, pegawai ASN RSUD Labuha, yang mengungkapkan bahwa hadirnya Kepala BKN dalam pelaksanaan ProASN ini memberi dorongan moral, sekaligus keyakinan bahwa komitmen pemerintah pusat menerapkan sistem merit sungguh-sungguh, dan merata sampai ke daerah. “Kami mendukung penerapan manajemen talenta karena berdampak terhadap mekanisme penempatan, dan promosi jabatan sesuai dengan kompetensi dan potensi para ASN-nya. Dengan ProASN, saya menyakini pengembangan karier jauh lebih terbuka dan bebas dari lobi-lobi politik,” ujarnya, Kamis (11/12/2025) di UPT BKN Ternate.
Dukungan terhadap penguatan sistem merit juga datang dari Kepala Daerah Kabupaten Halmahera Selatan. Bustami Soleman, Asisten I Setda bidang Pemerintahan, yang mewakili Bupati Pemkab Halmahera Selatan, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Kepala BKN. “Dukungan BKN melalui ProASN sangat konkret. Kami berkomitmen penuh mempercepat reformasi birokrasi dan menciptakan ASN yang kompeten serta berintegritas,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Zudan menegaskan bahwa Pro ASN menghadirkan perubahan mendasar dalam manajemen SDM aparatur. Sistem ini memungkinkan pemerintah memetakan potensi, kompetensi digital, dan kesiapan talenta ASN sehingga penempatan dan promosi dapat dilakukan dengan lebih akurat. “Manfaat Pro ASN sangat strategis. Tidak hanya bagi ASN, tetapi juga bagi masyarakat. Dengan sistem ini, pengembangan karier menjadi lebih tepat sasaran, dan talenta terbaik bisa memimpin berdasarkan kapabilitas, bukan kedekatan,” tegasnya didampingi Kepala Kantor Regional XI BKN Manado, Akhmad Syauki.
Ia juga menyakini dampak strategis penerapan manajemen talenta nasional. Dengan penguatan data talenta ASN di seluruh Indonesia, pemerintah akan memasuki tahapan mobilitas talenta, yaitu kemampuan menempatkan ASN terbaik di posisi yang paling membutuhkan kompetensinya, lintas daerah dan lintas instansi. Oleh karena itu, Prof. Zudan optimis data profiling yang komprehensif akan menjadi titik balik dalam tata kelola SDM aparatur. “Penempatan ASN tidak lagi subjektif. Dengan data yang solid, prinsip the right man in the right place dapat diwujudkan. Jika manajemen talenta berjalan nasional, Indonesia akan memasuki era mobilitas talenta yang memungkinkan penempatan ASN terbaik di seluruh wilayah,” jelasnya.
Keberhasilan pelaksanaan ProASN terhadap 296 pegawai ASN Pemkab Halmahrea Selatan di UPT BKN Ternate ini menjadi bukti bahwa penguatan ASN berbasis merit dapat diimplementasikan secara konsisten hingga ke wilayah terdepan Indonesia. Hal ini sekaligus membuktikan upaya BKN yang terus berkomitmen menghadirkan pengembangan karier ASN yang adil, objektif, dan prospektif bagi seluruh ASN, termasuk di daerah kepulauan sekalipun.
Penulis/foto: nsp/ber
Editor: des

