skip to Main Content

Kepala BKN Prof. Zudan Pacu Reformasi ASN: Dari Lambat Jadi Cepat, Rumit Jadi Mudah!

Boyolali – Humas BKN, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI, Prof. Zudan menyatakan bahwa tugas utama ASN saat ini adalah menggerakkan seluruh potensi untuk merealisasikan visi-misi pemerintahan. Ia menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi ASN untuk mewujudkan birokrasi yang melayani dan berinovasi menuju Indonesia Maju 2045, baik di tingkat nasional berupa Astacita Presiden maupun di daerah seperti Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati Boyolali.

“Tugas kita jelas. Saya sebagai Kepala BKN yang memegang human development capital bertugas mewujudkan Asta Cita. Di Boyolali, Bapak dan Ibu ASN harus berkonsentrasi penuh untuk mewujudkan Boyolali yang maju, nyaman, berdaya saing, dan ramah investasi,” tegas Prof. Zudan dalam Sarasehan KORPRI Kabupaten Boyolali dengan tema “Transformasi ASN dalam Mewujudkan Birokrasi yang Melayani dan Berinovasi untuk Indonesia Maju”di Gedung Sasono Mulyo Wiguno, Rabu (26/11/2025).

Prof. Zudan menyebut bahwa kunci kemajuan daerah terletak pada kapasitas sumber daya manusia untuk menciptakan produk yang lebih rumit dan bernilai tinggi. Untuk mencapai hal tersebut, transformasi ASN mutlak diperlukan dengan pendekatan 4P: People (SDM), Product (Produk), Process (Proses), dan Perception (Persepsi). “Reformasi birokrasi harus melahirkan transformasi yang nyata. Perubahannya harus tampak, gerakannya harus tampak. Dari yang lama menjadi cepat, dari yang sulit menjadi mudah. ASN adalah duta negara yang bertugas membuat masyarakat bahagia,” ujarnya.

Prof. Zudan juga menyampaikan 3 (tiga) prinsip utama dalam transformasi birokrasi, yaitu semakin melindungi ASN dan masyarakat, semakin memudahkan, dan semakin membuat bahagia. Prinsip ini diwujudkan melalui simplifikasi regulasi dan percepatan adopsi digitalisasi. “SOP yang 14 hari harus jadi 1 hari, yang 1 hari jadi 1 jam, yang 1 jam menjadi realtime. Inilah esensi reformasi menuju transformasi. Dengan digitalisasi, kita harus bisa bekerja dari mana pun dan kapan pun,” imbuhnya.

Sebagai bukti keseriusan BKN, Prof. Zudan memaparkan sejumlah terobosan konkret, diantaranya:
1. Pencantuman gelar yang mengalami peningkatan layanan sebesar 234% dalam setahun terakhir.
2. Periode kenaikan pangkat ASN yang kini dapat dilakukan 12 kali dalam setahun, bukan hanya 2 atau 6 kali.
3. Evaluasi dan mutasi jabatan struktural yang lebih cepat, yaitu setiap 3 dan 6 bulan, tanpa harus menunggu 2 tahun bagi pejabat yang kurang perform.

Di akhir arahannya, Kepala BKN berpesan agar seluruh jajaran ASN dan para guru berani memasang target kinerja yang tinggi. “Saya tidak pernah khawatir bila ASN kita gagal. Yang saya khawatirkan bila rekan-rekan memasang target terlalu rendah. Dengan target tinggi, meski tidak tercapai 100%, kinerja yang dihasilkan tetap akan tinggi. Jangan takut untuk berinovasi dan keluar dari zona nyaman,” pungkasnya.

Penulis/foto: sam
Editor: des

Back To Top