skip to Main Content

Kepala BKN Prof. Zudan Tekankan Transformasi Birokrasi dan Kecepatan Layanan saat Lantik Pejabat Struktural dan Fungsional di Lingkungan BKN

Jakarta – Humas BKN, Dalam rangka menyesuaikan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang baru, Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaksanakan pelantikan pejabat struktural dan fungsional pada Jumat (11/07/2025). Pelantikan ini menjadi fondasi penting dalam perjalanan reformasi birokrasi di lingkungan BKN, seiring dengan upaya mempercepat pelayanan dan memperkuat efektivitas organisasi.

Salah satu perubahan signifikan dalam SOTK baru ini adalah pembentukan unit kerja setingkat eselon II yang berfungsi sebagai Asisten Kedeputian. Unit ini diharapkan mampu mendukung koordinasi yang lebih efektif antarunit kerja eselon II di bawah naungan Kedeputian. Dengan struktur yang lebih ramping namun strategis, BKN menargetkan birokrasi yang lebih adaptif terhadap dinamika kebutuhan pelayanan publik.

Dalam sambutannya, Kepala BKN, Prof. Zudan menyampaikan bahwa implementasi SOTK baru ini bukan proses yang instan. “Persiapan pelaksanaan struktur baru ini telah dilakukan selama enam bulan penuh. Kami tidak ingin melangkah tanpa arah, tetapi benar-benar memastikan setiap elemen organisasi siap dengan perubahan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Zudan menegaskan bahwa perubahan struktur ini merupakan bagian dari transformasi birokrasi nasional yang dicanangkan pemerintah. Para pejabat yang baru saja dilantik diminta untuk segera melaksanakan tugas sesuai jabatan barunya, terhitung sejak hari pelantikan. Tak hanya itu, mereka juga diwajibkan untuk menyusun kontrak kerja yang terukur sebagai komitmen atas tanggung jawab yang diemban.

“Kita tidak bicara lagi kecepatan dalam hitungan hari. Kita ingin kecepatan layanan itu terwujud dalam hitungan jam,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa tugas utama seorang pimpinan bukan hanya mengatur, tetapi menjadi pemimpin sejati a leader yang mampu membuka jalan dan memberi ruang kepada bawahannya untuk menjalankan fungsi dan peran masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Zudan juga menyoroti pentingnya menumbuhkan rasa cinta dalam diri Aparatur Sipil Negara (ASN), yang diwujudkan melalui pelayanan cepat dan tepat kepada masyarakat. Prestasi kerja, menurutnya, harus menjadi tolok ukur pelayanan yang berkualitas dan berdampak langsung bagi publik. Tak kalah penting, Kepala BKN mengingatkan para pejabat yang baru dilantik untuk siap meninggalkan zona nyaman. Prof Zudan menyampaikan bahwa keberhasilan di tempat baru hanya akan datang jika kita berdamai dengan ketidaknyamanan dan siap menghadapi tantangan baru.

Ia juga menyinggung pentingnya penerapan manajemen talenta yang berbasis pada DNA talent. Hasil dari identifikasi DNA talent ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pengembangan SDM aparatur negara, termasuk dengan koordinasi aktif antara BKN dan instansi pengelola kepegawaian di seluruh Indonesia.

Di akhir arahannya, Prof. Zudan kembali menyinggung isu citra ASN di tengah masyarakat. Ia menilai bahwa citra positif ASN masih perlu ditingkatkan, khususnya melalui pelaksanaan rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang lebih akuntabel dan transparan. Citra positif ASN di masyarakat masih rendah dan hal tersebut menjadi tugas BKN untuk meningkatkannya dimulai dari pelayanan kepegawaian yang dapat diberikan. Prof. Zudan juga mengingatkan bahwa dalam perubahan organisasi, fase konflik adalah keniscayaan. Baik konflik internal maupun eksternal mungkin akan terjadi, namun hal itu harus dihadapi secara dewasa dan profesional. “Itulah realitas dinamika organisasi. Justru di situlah kepemimpinan diuji,” ujarnya.

“Pelantikan ini menjadi momentum penting dalam sejarah reformasi kelembagaan BKN, di mana perubahan struktural bukan hanya soal pergantian posisi, tetapi soal penataan ulang arah dan semangat pelayanan kepegawaian Indonesia yang lebih modern, cepat, dan profesional,” pungkasnya.

Back To Top