skip to Main Content

Pusbangpeg ASN BKN Gelar Sharing Session: Pola Kerja Pegawai ASN Pasca Penyetaraan Jabatan Administrator dan Pengawas

Bogor – Humas BKN, Peningkatan populasi merupakan hal yang pasti terjadi di Tahun 2050. Di Tahun 2022, populasi manusia di bumi berjumlah sekitar 7.8 miliar, sedangkan menurut estimasi United Nations, di Tahun 2050 populasi manusia jumlahnya mencapai 9.8 miliar. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana saat membuka sekaligus memberikan materi pada kegiatan Sharing Session Part 1: Pola Kerja Pegawai ASN Pasca Penyetaraan Jabatan Administrator dan Pengawas yang digelar oleh Pusat Pengembangan Kepegawaian Aparatur Sipil Negara (ASN) BKN secara hybrid, Rabu (13/4/22).

Bima melanjutkan, masih berdasarkan data dari United Nations, di Tahun 2050 jumlah populasi manusia di Indonesia mencapai kurang lebih 321 juta. “Lantas yang menjadi pertanyaan, tantangan apa yang akan dihadapi dari dampak meningkatnya jumlah populasi tersebut?” ujarnya. Menurut Bima, hampir semua tantangan yang muncul akan beririsan dengan pelayanan publik. Bima mencontohkan, gambaran tata kota di Dubai Tahun 2050, yang jauh berbeda dari saat ini. Tentu saja jika hal itu terjadi di Indonesia, tentu pelayanan publik di bidang tata kota otomatis harus adaptif. Bima menambahkan, pun sama halnya dengan transportasi. “Saat ini fenomena drone sebagai alat transportasi sudah diuji coba di kota-kota besar di Dunia. Kira-kira bagaimana transportasi Indonesia di tahun 2050? Karena hal itu beririsan erat dengan kemampuan pelayanan publik di bidang manajemen transportasi,” jelasnya.

Terakhir, Bima mengatakan untuk menjawab tantangan dari perubahan-perubahan yang akan terjadi tadi, banyak aspek yang harus segara diubah. “Peraturan, kompetensi, dan proses bisnis merupakan aspek mutlak yang harus diubah,” tutupnya. Dalam laporannya, Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN BKN, Bajoe Loedi Hargono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan media untuk tukar pikiran dan pendapat terhadap tantangan yang muncul dampak dari penyetaraan jabatan. “Kegiatan ini diharapkan dapat membantu hadirin peserta untuk melihat dari berbagai perspektif, mulai dari kebijakan, sisi akademisi, hingga implementasinya. Sehingga akan memberikan gambaran terkait dengan perubahan dalam pola kerja dan pola pikir dampak penyetaraan jabatan,” ucapnya.

Pada acara yang digelar selama 1 (satu) hari tersebut, turut hadir sebagai Pembicara Ketua Program S.2 dan S.3 Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor, Muhammad Syamsul Maarif dan Kepala Badan Keuangan, Pendidikan, dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi Junjunan.

penulis: ber

editor: dep

Back To Top